RJ.com – Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., mengemukakan, menjadi hafiz dan hafidzah bukan hanya prestise semata, namun ada tanggung jawab besar dalam mengamalkannya dengan sikap, perilaku dan perbuatan.
Hal tersebut dikemukakan Al Haris saat menghadiri Wisuda Tahfidz Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi Islamic Boarding School Tahun 2021, yang berlangsung di SMP-SMA Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Minggu (19/12/2021).
“Para hafidz dan hafidzah sebagai generasi penerus pembangunan harus dapat berkiprah dan berjuang tidak hanya di sekitar masjid tetapi juga di luar masjid. Ananda harus terus mengasah kemampuan untuk lebih kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama lebih baik lagi dengan orang lain, semua kemampuan yang telah kalian pelajari akan sangat berguna dalam menghadapi tantangan yang kian berat demi pembangunan diri, masyarakat, bangsa dan negara,” ujar Al Haris.
Al Haris menyambut baik kegiatan ini yang memiliki peran penting dalam menumbuhkembangkan minat baca Al-Qur’an di kalangan masyarakat khususnya para generasi muda. Semoga melalui kegiatan ini, di Provinsi Jambi akan lahir para ahli Al-Qur’an dan penghapal Al-Qur’an yang memakmurkan serta membumikan Al-Qu’an di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Al Haris menuturkan, SMP-SMA Islam Terpadu Ash-Shiddiiqi telah turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berbasis Islam. Pemerintah Provinsi Jambi mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah berserta jajaran atas kontribusinya dalam pembangunan sumber daya manusia yang tidak hanya membekali ilmu pengetahuan saja, tetapi juga membekali dengan ilmu agama.
“Saya mengapresiasi komitmen pihak sekolah beserta jajaran yang secara serius mengajarkan dan membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama, membina dan membimbing para peserta didik dengan tulus dan sabar agar Insha Allah mampu menjaga serta memelihara kemurnian AL-Qur’an,” tutur Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris berpesan agar para wisudawan dan wisudawati menjaga dan memelihara hafalannya, karena menjaga dan memelihara hafalan jauh lebih sulit daripada menghafalkannya. Wisudawan dan wisudawati juga jangan berhenti dalam meningkatkan kompetisi diri, termasuk harus adaptif dengan pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
“Jadilah pembelajar yang tekun dan rendah hati sepanjang hayat dengan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sangat penting dalam menjaga attitude Jadikan hafalan Al-Qur’an dengan mengamalkan dalam tutur, sikap dan perbuatan yang teduh namun tegas, serta tunjukkan akhlak yang mencerminkan hafalan Al-Qur’an,” pesan Al Haris. (deni/adv)
Discussion about this post