RJ.com – Kinginan suporter Timnas Indonesia untuk menonton pertandingan secara langsung di stadion harus tertunda. Laga FIFA Matchday melawan Timor Leste dipastikan tak bisa dihadiri penonton di stadion.
Kepastian itu didapat setelah pertemuan yang digelar antara PSSI, Polda Bali, dan Satgas COVID-19 setempat. Meningkatnya angka penyebaran COVID-19 varian Omicron di Bali menjadi alasan laga FIFA Matchday Timnas Indonesia lawan Timor Leste batal digelar dengan kehadiran penonton.
Satgas COVID-19 dan Polda Bali tidak ingin mengambil resiko untuk mengizinkan duel tersebut dihadiri penonton di stadion. Head of Dept Suporter Development and Engagement, Budiman Dalimunthe, memahami alasan tak keluarnya izin pertandingan dengan penonton untuk laga FIFA Matchday tersebut.
“PSSI menyadari dan memahami masalah ini. PSSI sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait hal tersebut. Ini langkah terbaik untuk melindungi semua pemain, ofisial, panitia pelaksana, dan suporter sendiri terhadap varian omicron,” kata Budiman Dalimunthe.
“Di atas semuanya itu ada masalah keselamatan yang lebih penting. FIFA matchday penting, akan tetapi mentaati protokol kesehatan jauh lebih penting. Itu sebabnya prokes ketat plus tanpa penonton sebagai langkah yang tepat,” ucap Budiman.
Laga Timnas Indonesia melawan Timor Leste akan digelar secara tertutup di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Pertandingan akan berlangsung pada 27 dan 30 Januari 2022.
Budiman Dalimunthe berharap laga FIFA Matchday Timnas Indonesia bisa digelar dengan kehadiran penonton. Namun, syaratnya adalah angka penularan COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan.
“Mudah-mudahan di laga FIFA matchday berikutnya bisa ada penonton. Itu pun dengan catatatn varian omicron terus menurun,” ucap Budiman.
Timnas Indonesia melawan Timor Leste jadi ajang untuk memperbaiki peringkat di ranking FIFA. Pelatih Shin Tae-yong memanggil 26 pemain untuk bisa meraih hasil maksimal dalam kedua laga tersebut.
Skuat Timnas Indonesia
Kiper: Nadeo Argawinata (Bali United), Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Syahrul Trisna (Persikabo 1973), Adi Satryo (Persik Kediri)
Bek: Fachruddin Aryanto (Madura United), Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Rizky Ridho (Persebaya Surabaya), Pratama Arhan (PSIS Semarang), Edo Febriansyah (Persita Tangerang), Rizky Dwi Febrianto (Arema FC), Bayu Fiqri (Persib Bandung), Achmad Figo (Arema FC)
Gelandang: Evan Dimas (Bhayangkara FC), Ricky Kambuaya (Persebaya Surabaya), Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya), Irfan Jaya (Bali United), Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura), Yabes Roni (Bali United), Syahrian Abimanyu (Persija Jakarta), Sani Rizki (Bhayangkara FC), Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya), Terens Puhiri (Borneo FC)
Penyerang: Dedik Setiawan (Arema FC), Hanis Saghara (Persikabo 1973), Muhammad Rafli (Arema FC), Ronaldo Kwateh (Madura United). (*/ma)
Discussion about this post