RJ.com – Gaya rambut dengan potongan cepak atau pendek mulai menjadi tren di kalangan wanita Arab Saudi terutama terlihat di jalanan ibu kota Riyadh. Kewajiban menggunakan hijab di tempat umum memang tak lagi diwajibkan di Arab Saudi.
Wanita Saudi tak lagi diwajibkan berhijab merupakan salah satu reformasi sosial yang dijalankan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Di jalanan ibu kota Riyadh, wanita-wanita Saudi banyak yang berpotongan rambut pendek yang secara lokal dikenal dengan kata bahasa Inggris ‘boy’.
Tren ini salah satunya diikuti dokter nama samaran Safi. Dia mengaku mengubah penampilannya dengan memotong rambutnya yang panjang bergelombang menjadi sangat pendek. Safi bekerja di salah satu rumah sakit (RS) di Riyadh.
“Orang lebih suka melihat feminitas dalam penampilan wanita. Gaya ini menjadi semacam perisai yang melindungi saya dari orang-orang dan memberikan saya kekuatan,” ucap Safi seperti dilansir dari detikNews, Jumat (24/6/2022).
Wanita pekerja pengelola toko pakaian pria, Abeer Mohammed menuturkan potongan rambut ‘boy’ cukup membantunya. Terutama untuk menjalani kegiatan profesional mereka.
“Saya wanita yang praktis dan saya tidak memiliki waktu untuk merawat rambut saya,” ucap Abeer, ibu berusia 41 tahun.
Sementara bagi Nouf, potongan rambut ‘boy’ punya filosofi khusus. Wanita yang bekerja di toko kosmetik ini mengaku potongan rambut pendek simbol unjuk kekuatan wanita.
“Kami ingin mengatakan bahwa kami eksis, dan peran kami dalam masyarakat tidak jauh berbeda dari pria,” tukas Nouf.
Gaya rambut pendek ini meningkat permintaannya di salah satu salon di pusat kota Riyadh. Ada 7 atau 8 konsumen dari total 30 konsumen yang memilih potongan rambut pendek.
“Tampilan ini menjadi sangat populer sekarang. Permintaannya meningkat, khususnya setelah wanita memasuki pasar pekerja,” ucap seorang penata rambut setempat, Lamis.
Kewajiban berhijab yang dicabut di Arab Saudi salah satu perubahan yang dilakukan MBS untuk mereformasi kehidupan wanita Arab Saudi. Kini wanita di sana tak lagi dilarang menghadiri konser dan acara olahraga. Bahkan sejak 2018 sudah punya hak mengemudikan kendaraan.
Reformasi kehidupan wanita di Arab Saudi ini untuk salah satu visi 2030 yang dicetuskan MBS. Tujuannya agar Saudi tak terlalu bergantung ke minyak dan mendorong lebih banyak wanita bekerja.
Discussion about this post