• Beranda
Menyajikan Realita
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial
Morning News
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Lainnya

Lingkaran Setan Kemiskinan Provinsi Jambi Membesar

by Redaksi Realita Jambi
23 November 2022
in Opini
A A
 Dr. Noviardi Ferzi (Dok istimewa)

 Dr. Noviardi Ferzi (Dok istimewa)

PostTweetShareScan

Oleh: Dr. Noviardi Ferzi

Melihat kemiskinan di Provinsi Jambi bisa merujuk pada teori lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty). Lingkaran kemiskinan selalu dipicu pada rendahnya tingkat pendapatan, akibatnya tingkat permintaan (konsumsi) menjadi rendah, sehingga pada gilirannya tingkat tabungan dan investasi pun rendah.

Baca juga

Gubernur Al Haris: Pentingnya Penguatan Nasionalisme dan Kedisplinan ASN

Sekda Sudirman Harap Platform Digital Tingkatkan Posisi Petani Sawit di Pasar Global

Hadiri Rakor Ketahanan Pangan, Wagub Sani Tegaskan Pentingnya Sinergitas Lintas Sektoral

Wakil KSP dan Gubernur Al Haris Tinjau Progres Pembangunan Sekolah Rakyat di Sentra Alyatama

Gejala ini telah terjadi di Provinsi Jambi, salah satunya adalah tingkat inflasi tinggi yang memicu turunnya daya beli masyarakat. Agustus, September, Oktober 2022 hingga akhir tahun Inflasi Jambi bergerak fluktuatif tinggi dari kisaran 8,55 % hingga 7 persen. Meski ada optimisme dari pemerintah akhir tahun inflasi bisa ditekan hingga 6 persen, hal itu tidak banyak membantu meningkatkan daya beli masyarakat, kenapa ? Karena tabungan masyarakat juga sudah menipis dihajar inflasi tinggi secara konstan.

Selama masa pandemi Covid-19, data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan angka kemiskinan di Provinsi Jambi meningkat menjadi 8.09 % di 2021. Dari total tersebut, setengahnya masuk dalam kategori kemiskinan yang ekstrim.

Angka ini menarik, karena di tahun 2021 tepatnya 27 Juli 2021, Gubernur Jambi Al Haris dilantik. Setengah tahun ia berkuasa, kemiskinan Provinsi Jambi meningkat dari 7,58 % tahun 2020, padahal tahun 2020 pandemi berada dipuncaknya.

Data BPS ini memperlihatkan jumlah orang miskin di relatif tidak berubah, ada pergeseran angka, tapi secara keparahan justru lebih dalam. Miskin yang diperparah karena kebijakan yang tak berpihak.

Kondisi ini menunjukkan Provinsi Jambi terjebak pada lingkaran kemiskinan. Padahal dalam kurun waktu itu pertumbuhan ekonomi dan besaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) terus meningkat, namun belum mampu membuat angka kemiskinan turun.

Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Kemiskinan sering diturunkan kepada generasi penerus, karena keluarga miskin tidak mampu membiayai pendidikan dan kesehatan yang baik bagi anak-anak mereka.

Bagi keluarga sangat miskin, memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan yang layak menjadi sebuah tantangan besar. Tingginya biaya transportasi, peralatan sekolah, dan layanan kesehatan sering terlalu tinggi untuk mereka jangkau.

Tingkat investasi yang rendah akan mengakibatkan kekurangan modal dan produktivitas rendah. Produktivitas rendah akan mengakibatkan pendapatan rendah kembali. Kondisi ini terus berputar secara melingkar, sehingga seseorang atau sekelompok orang tetap hidup dalam kondisi miskin.

Sebagai sampel, kita lihat di Kota Jambi ? Mari kita lihat dari data berikut :

Tingkat kemiskinan di Kota Jambi masih tinggi. Tahun 2020 lalu saja kemiskinan meningkat sebanyak 0,15 persen dari tahun 2019, yakni dari 8,12 persen menjadi 8,27 persen pada 2020. Data ini menunjukkan dari 279,86 ribu orang miskin di Provinsi Jambi, 50 ribunya ada di Kota Jambi. Setengah dari angka ini terkategori kemiskinan ekstrem.

Sedangkan untuk pendapatan masyarakat, garis kemiskinan di Jambi pada September 2021 tercatat sebesar Rp517.722 perkapita/bulan, dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp391.656. Sementara garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp126.067.

Secara rata-rata rumah tangga miskin di Jambi memiliki 4,27 orang anggota rumah tangga. Jadi, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.210.673 per rumah tangga miskin per bulan.

Besaran garis kemiskinan ini relatip tidak terlalu jauh dari besaran UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) Jambi pada tahun 2021 yang sebesar menjadi Rp2,93 juta dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp2,84 juta pada 2020.

Namun yang juga perlu diingat, besaran UMK ini tidak mengartikan orang bebas kemiskinan. Bisa dibayangkan satu keluarga dengan orang keluarga hidup dengan pendapatan yang rata-rata kurang dari Rp3 juta per bulan, kurang dari Rp100 ribu per hari, atau kurang dari Rp25 ribu per hari.

Tingkat pendapatan yang rendah akan mempengaruhi tingkat transaksi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara rutin, salah satunya dengan konsumsi rumah tangga.

Selain itu, pendapatan yang rendah mempengaruhi tingkat tabungan. Hari ini di masyarakat miskin tidak memiliki tabungan untuk menyimpan atau menginvestasikan supaya dapat digunakan sewaktu-waktu.

Sementara bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah untuk mengintervensi kelompok miskin ini tidak menjadi prioritas, bahkan di masa pandemi sekalipun.

Selain faktor tersebut, lingkungan kemiskinan di Kota Jambi juga disebabkan faktor eksternal (struktural), antara lain:

Pertama, policy bias, yaitu kebijakan pemerintah yang cenderung mengutamakan perkotaan, mengistimewakan sektor ekonomi dan perdagangan tertentu dan sebagainya.

Kecendrungan pembangunan berorientasi proyek (project oriented) membuat distribusi uang mengelompok pada satu sektor, seperti infrastruktur. Akibatnya pertumbuhan yang terjadi tidak melahirkan pemerataan berupa distribusi pendapatan.

Bahkan untuk sektor ini ada gejala oligarki yang kuat, saat sekelompok pengusaha dan pengusaha menguasai proyek-proyek pemerintahan secara mutlak dan tak berkeadilan.

Kedua, kebijakan kelembagaan yang mempersulit akses terhadap sumber daya.

Ketiga, tekanan penduduk yang besar, hal ini disebabkan angka migrasi penduduk ke Kota Jambi yang besar.

Selain itu masalah manajemen sumber daya dan lingkungan yang berkaitan dengan kelangkaan sumber daya alam, juga menjadi tantangan. Dalam hal ini termasuk soal siklus dan proses alamiah yang kurang mendukung, berupa makin hilangnya kearifan lokal yang mendukung kemandirian warga.

Dalam menanggulangi lingkaran kemiskinan ini pemerintah harus bekerja sama dengan instansi yang terkait, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat untuk pendampingan, diversifikasi usaha atau pekerjaan lain untuk memperbaiki atau menambah penghasilan masyarakat.

Membuka jejaring dan kesempatan serta sugesti untuk melakukan diversifikasi usaha, agar penghasilan masyarakat dapat meningkat dari sumber yang sama dan sumber yang berbeda.

Termasuk mengkolaborasikan program pemutus rantai kemiskinan dari pemerintah dan swasta dengan memberikan bantuan uang tunai bersyarat untuk mendukung kebutuhan anak-anak warga Jambi.

Penulis adalah pengamat ekonomi domisil Jambi

Previous Post

10 Tips Berkomunikasi yang Baik dan Manfaatnya untuk Polisi

Next Post

H-1 Anniversary Grand Clubers Family, Owner Sebut Table Sudah Banyak yang Reservasi

Artikel lainnya

Opini

Pemberdayaan Desa: Dari Regulasi ke Realisasi Menuju Indonesia Emas 2045

3 Juni 2025
Opini

Menuju Pembangunan Pariwisata Jambi yang Berkelanjutan

17 November 2024
Opini

Opini : Kepemimpinan Tanpa Pamrih: Haris-Sani Pelayan Rakyat dan Jalan Pengabdian untuk Jambi

14 November 2024
Opini

Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Jambi Meningkat: Jalur Menuju Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Berkelanjutan

13 November 2024
Opini

Moralitas dalam Kepemimpinan: Bahaya Memilih Pemimpin dengan Latar Belakang Narkoba, Kehidupan Malam, dan Seks Bebas

13 November 2024
Opini

Menolak Islamic Center, Menolak Identitas Jambi: Sebuah Pilihan yang Merugikan

11 November 2024
Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP (dok. Penulis)
Opini

Perubahan atau Manipulasi? Isu Perubahan dalam Kampanye Mantan Pecandu Narkoba

11 November 2024
Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP (dok. Penulis)
Opini

RH dan Paradoks Kekuasaan: Melawan atau Bagian dari Penguasa?

4 November 2024
Opini

Humanisme Sebagai Role Model Inovasi Kepemimpinan Daerah Era Disrupsi

4 November 2024
Next Post
Salah satu group band Jambi saat melakukan cek sound alat band di Grand Clubers Family. (Foto Bitnews.id/Hajrin)

H-1 Anniversary Grand Clubers Family, Owner Sebut Table Sudah Banyak yang Reservasi

JL(37) setelah diamankan polisi (Dok Istimewa)

Transaksi Sabu, Seorang Ibu Rumah Tangga di Merangin Diringkus Polisi

Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi saat memimpin ekspos kasus Narkoba. (Dok istimewa)

Ungkap 3 Kasus Narkoba, Polisi Tangkap 9 Pengedar Sabu dan Ekstasi di Kota Jambi

Road Show Sosialisasi "REKAN" di SMA Xaverius 1 Jambi oleh Pokdarkamtibmas Bhayangkara Resort Kota Jambi, BNN Provinsi Jambi, dan Binmas Polresta Jambi. (Dok istimewa)

Road Show Sosialisi "REKAN", Pelajar Diminta Bijak Gunakan Gadget

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, saat mengecek langsung kondisi anak yang ditemukan di bahaw reruntuhan gedung akibat gempa Cianjur. (Dok istimewa)

Anak Usia 5 Tahun Ditemukan Masih Hidup di Bawah Reruntuhan Bangunan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terpopuler

  • Foto: ilustrasi

    10 Jenis Puasa Spiritual yang Dipercaya Menambah Kesaktian, Diantaranya Sering Dilakukan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Personil Damkar Kerinci Tidak Terima Gaji, Mobil Damkar diserahkan ke Kabid Damkar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Kronologi Kecelakaan Beruntun Di Desa Niaso Kabupaten Muara Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati dan Wabup Tanjabtim Batalkan Mobil Dinas Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polsek Sungai Gelam Razia Balap Liar Wilayah Jembatan Aro

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Nama Nama Kades Terpilih Kecamatan Sungai Gelam, Wilayah Timur Berguguran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh! Adanya Kabar Aungan Harimau di Paal 8 Sungai Gelam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Jambi Akan Lakukan Proses Assessment ke BNNP Untuk Kades Simpang Jelita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ariandi Siap Dampingi Hj Dilla Hich Menjadi Calon Wakil Bupati Di Pilkada 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Fungsi dan Cara Kerja Idling Stop System pada Sepeda Motor Honda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pedoman Media Siber | Kode Etik |  Tentang Kami | Redaksi | Karir | Hak Jawab | SOP Perlindungan Wartawan

Jalan Apli RT 37 Kelurahan Paal Merah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi. Kode Pos 36139. Email realitajambi@gmail.com | WhatsApp 0823-4963-9258

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist