Oleh: Nur Anisa Gama Windianti
Persahabatan memang menjadi salah satu hal yang penting bagi remaja putri. Menurut Henry Manampiring: 69 Salah satu sumber ketakutan remaja putri adalah hilangnya persahabatan. Seringkali rasa takut kehilangan persahabatan lebih menakutkan daripada rasa takut kehilangan teman.
Hubungan datang dan pergi. Itu adalah fakta kehidupan. Persahabatan harus dilihat sebagai sesuatu yang hidup. Ia dapat dilahirkan untuk tumbuh dan berkembang. Dia harus “diberi makan” untuk tetap hidup. Dan dia juga bisa terkena “penyakit”, terbuang dan mati. Itu bukan untuk mengatakan bahwa seorang gadis tidak melakukan segala upaya untuk mempertahankan persahabatan, itu hanya masalah pemahaman bahwa terkadang persahabatan harus diakhiri, bahkan ketika kita sudah berusaha sangat keras untuk mempertahankannya.
Seorang gadis tidak pernah menganggap remeh persahabatan. Karena tanpa sahabat, hidup kita pasti akan terasa lebih sulit. Namun persahabatan harus dibina dengan cara yang sehat, dengan prinsip yang seimbang dan setara. Kembali ke prinsip jangan dimanipulasi dan jangan dimanipulasi: Persahabatan itu berharga bila ada rasa saling menghargai, saling menghormati dan saling memberi dan menerima secara seimbang. Ketika satu pihak terus menerima dan pihak lain terus memberi, pertanyaan yang harus diajukan: apakah persahabatan ini sehat atau sepihak?
Faktor lain yang menentukan apakah sebuah persahabatan dapat bertahan atau tidak: Bisakah kedua belah pihak tetap dalam persahabatan? Ketika salah satu dari kalian harus memaksakan diri untuk berubah menjadi orang lain demi persahabatan, seseorang merasa bahwa persahabatan itu tidak akan bertahan lama. Setidaknya rasanya sangat melelahkan.
Katakanlah Anda adalah seseorang yang tidak suka jalan-jalan di malam hari, tetapi karena teman Anda yang lain terus mengalah dan Anda pergi bersama mereka. Atau Anda berasal dari keluarga sederhana namun harus berjuang agar produk bermerek yang mahal dapat diterima oleh lingkungan pertemanan Anda. Jika Anda merasa akan kehilangan persahabatan jika mengikuti gaya mereka, ada yang salah dengan persahabatan itu.
Dalam persahabatan yang sehat, setiap orang harus merasa nyaman dan menjadi diri mereka sendiri. Jika seseorang bisa menjadi dirinya sendiri dalam kelompok pertemanan, itu berarti dia berteman dengan orang yang tepat.
Tidak perlu berpura-pura, bermain dan memfilmkan. Seorang gadis yang bijak hanya memilih persahabatan yang memungkinkannya menjadi dirinya sendiri. Diterima oleh orang lain hanya membuatmu lelah. Seorang teman sejati menerima gadis apa adanya. Apa pun hobi, minat, dan aktivitas yang mereka pilih untuk dikejar.
Penulis adalah Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya
Discussion about this post