RJ – Peristiwa pemukulan dan tindak kekerasan yang menimpa wartawan Biro Tanjabtim dari media online detektif.co.id telah menarik perhatian Priyono.
Sebagai pimpinan umum media online detektif.co.id yang berada di bawah naungan PT. TRI BINTANG SETIA, Priyono meminta pihak kepolisian Tanjabtim untuk mengusut tuntas kasus tindak pidana kekerasan yang menimpa wartawannya.
“Kami memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian Polres Tanjabtim untuk mengungkap motif di balik pemukulan ini. Apakah ada kaitannya dengan pemberitaan sebelumnya?,” tuturnya.
Dikatakan Priono, berdasarkan keterangan dari wartawannya, diduga pelaku adalah anak buah dari salah satu kontraktor yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tanjabtim. Namun, semua aspek penyelidikan dan pengungkapan motif pemukulan ini kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Kami berharap agar kasus ini segera terungkap dengan jelas mengenai motif di balik kejadian tersebut,” tegas Priyono.
Ia menjelaskan bahwa, sebagai jurnalis telah dilindungi oleh Undang-Undang Pers, dan perusahaan pers yang ia pimpin bukanlah perusahaan abal-abal, melainkan berbadan hukum.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan kuasa hukum kami, Syaiful, S.H., yang mewakili korban Rano. Kita berharap agar ke depannya tidak ada lagi tindak kekerasan yang menimpa insan pers,” ucapnya.
Sementara itu, Syaiful, S.H., kuasa hukum korban menyebutkan bahwa, motif di balik penganiayaan kliennya masih belum terungkap hingga saat ini.
“Kami berharap agar motif pelaku dapat terungkap secara jelas, sehingga kasus ini dapat diselesaikan dengan baik, dan pelaku dapat ditahan sebelum menjalani persidangan,” harapnya.
Dalam upaya mengungkap motif dibalik peristiwa tersebut, pihak media dan kuasa hukum korban terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian Tanjabtim untuk memastikan kasus ini mendapatkan keadilan yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Semoga kejadian ini menjadi titik awal untuk menjaga keamanan dan perlindungan terhadap insan pers agar tetap dapat menjalankan tugas jurnalistiknya tanpa rasa takut dan kekerasan,” tutup Syaiful. (Msb)
Discussion about this post