RJ.COM – Berkelana dengan sepeda motor di jalan raya memang menyenangkan dan lebih efisien secara waktu. Dengan dimensi yang lebih kecil, sepeda motor memiliki kemampuan berkendara lebih lincah dan mudah untuk menyalip kendaraan lain, namun juga berpotensi sulit terdeteksi di area blind spot kendaraan lain yang lebih besar.
Instruktur Safety Riding Honda PT Sinar Sentosa Primatama (Sinsen) Agung Sanjaya mengatakan, seringkali pengendara kurang berhati-hati ketika berada di samping atau belakang kendaraan yang memiliki ukuran besar sehingga tanpa sadar pengendara sepeda motor berada pada posisi blind spot yang berpotensi terlibat dalam kecelakaan ketika berkendara.
“Blind spot merupakan “titik buta” kendaraan yang tidak bisa dijangkau oleh mata pengendara dan spion standar kendaraan. Untuk menekan potensi terjadinya kecelakaan akibat “titik buta” tersebut,” jelas Agung, Jumat (25/08/2023).
Berikut tips untuk mengantisipasinya:
1. Pahami dan ketahui area blind spot kendaraan kita dan juga kendaraan lain dengan mengikuti pelatihan safety riding agar mampu memprediksi bahaya apa saja yang dapat terjadi Ketika bekendara. Salah satu tempat pelatihan safety riding yang tersedia saat ini bisa ditemui di Safety Riding Center Honda Sinsen di Kawasan Paal 6, Kota Jambi.
2. Pastikan area blind spot kita secara visual dengan melihat ke kanan atau ke kiri sebelum berubah arah atau lajur kendaraan. Alternatif lainnya, dapat juga memasang spion tambahan untuk meminimasi area blind spot kita.
3. Fokus mata dan pendengaran saat berkendara untuk memaksimalkan kewaspadaan kita terhadap lalu lintas jalan. Untuk itu, hindari mendengarkan musik dengan headset saat berkendara serta hindari menggunakan knalpot tidak standar karena berpotensi menurunkan konsentrasi dan kewaspadaan kita saat berkendara.
4. Selalu memposisikan di area luar blind spot kendaraan lain agar terlihat oleh kendaraan lain.
5. Bunyikan klakson atau lampu untuk melakukan konfirmasi kepada pengguna jalan lain bahwa apabila kita berada pada area blind spot-nya dan segera keluar dari area blind spot tersebut.
6. Menggunakan pelengkapan berkendara yang terlihat, misalnya menggunakan jaket dan helm dengan warna yang cerah sehingga tidak mudah terabaikan oleh kendaraan lain.
7. Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain saat berkendara.
“Semakin besar suatu kendaraan maka “titik buta” saat berkendaranya semakin luas. Selain memahami posisi blindspot suatu kendaraan, pengendara juga harus menerapkan #cari_aman dalam berkendara sehingga meminimalisir resiko kecelakaan,” tutup Agung. (Hn)
Discussion about this post