RJ.COM – Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode, Usman Ermulan menyatakan, penghargaan terhadap kepedulian Gubernur Jambi, Al Haris, dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung mobilitas dan operasional di Pelabuhan Roro Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat.
Komitmen ini diungkapkan oleh Al Haris kepada Usman dalam sebuah kesempatan belakangan ini.
“Menteri Perhubungan telah berkomitmen kepada Gubernur bahwa akan ada pembangunan dermaga baru di Kuala Tungkal mengingat dermaga yang saat ini ada diperkirakan sudah akan segera berakhir masa gunanya,” ujar Usman, Sabtu (29/6/2024).
Usman sebagai pewaris awal pelabuhan ini berharap Pelabuhan Roro bisa menjadi pintu gerbang utama untuk jalur ASEAN, meliputi rute Singapura, Johor, Malaysia, dan Riau-Kepri, atau dikenal dengan singkatan Sijori.
Menurutnya, penambahan satu dermaga diproyeksikan akan memperlancar lalu lintas kedatangan dan keberangkatan kapal, sekaligus membuka peluang ekspor untuk komoditas lokal Sumatera, khususnya dari Provinsi Jambi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Aliran barang dari Sumatera akan semakin lancar dengan adanya tambahan ini. Akses langsung ke jalur ASEAN akan terbuka lebar, memungkinan hasil bumi dijual lebih luas. Sejauh ini, dermaga hanya sibuk melayani rute ke Kepulauan Riau,” lanjutnya.
Usman yang memiliki pengalaman panjang sebagai anggota DPR RI di komisi keuangan, perbankan, dan perencanaan nasional selama tiga periode, menekankan beberapa manfaat yang akan didapatkan dari pembangunan dermaga baru ini.
Ia juga menjelaskan keterkaitan antara pembangunan dermaga dengan dimulainya pembangunan jalan tol Tempino-Rengat oleh Kementerian PUPR, yang akan terhubung dengan Tol Rengat-Pekan Baru, mayoritas melintasi wilayah Kabupaten Tanjungjabung Barat dan memiliki pintu keluar tol.
“Jalan tol bisa menurunkan biaya logistik serta meningkatkan aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Roro,” ucapnya.
Ia juga mendorong Kementerian PUPR untuk memprioritaskan pembangunan Jembatan Batanghari Tiga. Dimana lokasi Jembatan Batanghari Satu dan Pelabuhan sangat strategis, berada di tengah Pulau Sumatera.
Jembatan ini berfungsi sebagai jalur penting menuju Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh, serta beberapa daerah di Sumatera Barat, dan menjadi bagian dari jalan Tol Jambi-Rengat.
Asal tahu saja, telah ada rencana pembangunan Jembatan Batanghari Tiga sejak tahun2012 di Kabupaten Muarojambi oleh Kementerian PUPR, mengingat kondisi Jembatan Batanghari Satu yang cukup memprihatinkan akibat sering ditabrak oleh kapal tongkang batu bara.
Kemacetan yang terjadi setiap hari akan terus menghambat pengiriman sembilan bahan pokok dan berpotensi memicu inflasi di Sumatera, jika tidak segera diatasi. (Red)
Discussion about this post