RJ.COM – Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D menggelar dialog bersama para kepala sekolah, pengawas, dan tokoh pendidikan se-Provinsi Jambi. Dialog ini berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (9/7/2025) sore, dengan mengusung tema “Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Penggerak Transformasi Pendidikan Berkualitas di Provinsi Jambi.”
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jambi, para Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota, serta perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sani menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan, mencapai 74,36 persen pada tahun 2024. Ia menilai capaian tersebut tidak lepas dari kemajuan sektor pendidikan di Jambi.
“Peningkatan ini menunjukkan adanya kemajuan, namun kita masih harus terus memperkuat kapasitas guru, siswa, dan para pemangku kepentingan pendidikan,” ujar Wagub Sani.
Ia menyebutkan saat ini terdapat 287 sekolah menengah negeri (SMAN/SMKN/SLBN) di Provinsi Jambi dengan jumlah siswa mencapai 112.942 orang. Ia berharap para kepala sekolah dapat menerapkan arahan dari Wakil Menteri sebagai masukan untuk peningkatan kepemimpinan di sekolah masing-masing.
Wagub Sani juga menegaskan bahwa Pemprov Jambi mendukung penuh program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang pendidikan, sains, teknologi, dan digitalisasi.
“Program ini sejalan dengan misi pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jambi 2025–2029, yakni memantapkan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keberadaan Program PRO-JAMBI CERDAS, yang menyediakan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu dan beasiswa bagi putra-putri Jambi yang berprestasi, serta penguatan pendidikan vokasi berbasis kemitraan.
Sementara itu, Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, menekankan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memainkan peran kunci dalam transformasi pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
“Kepemimpinan sekolah harus melibatkan semua unsur, mulai dari kepala sekolah, pengawas, kepala tenaga kependidikan hingga tenaga pendukung lainnya,” ujar Prof. Atip.
Ia juga menambahkan, Program Kepemimpinan Sekolah dirancang untuk memperkuat kompetensi kepala sekolah dan pengawas, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan efektif berkontribusi signifikan terhadap hasil belajar siswa. (Adv)
Discussion about this post