Tanjabtimur-
Kabupaten Tanjung Jabung Timur kembali menjadi sorotan setelah data terbaru menunjukkan bahwa daerah ini masih berada pada posisi tertinggi angka stunting se-Provinsi Jambi. Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan, Kabupaten Tanjab Timur tercatat menyumbang 23,9 persen dari total angka stunting di tingkat provinsi, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar dalam kasus pertumbuhan anak terhambat tersebut.
Kondisi ini dinilai sangat memerlukan perhatian serius, mengingat stunting berdampak langsung terhadap tumbuh kembang anak, kualitas generasi muda, hingga keberlangsungan sumber daya manusia di masa mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Timur Nasrul Diman di saat kegiatan “Centang Seganting”(13/11/2025), menegaskan bahwa upaya penurunan angka stunting tidak bisa hanya dijalankan oleh tenaga kesehatan semata, tetapi membutuhkan kerja sama yang kuat dari seluruh unsur pemerintah desa, kecamatan, lintas sektor, serta masyarakat.
“Kami minta kepada seluruh kepala puskesmas, para camat, kepala desa, kader posyandu, dan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dan percepatan intervensi. Stunting tidak bisa kita turunkan hanya dari satu sisi, tetapi harus melalui kerja bersama secara menyeluruh,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan serangkaian langkah strategis, seperti peningkatan edukasi gizi keluarga, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, hingga pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak berisiko stunting.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya kesadaran orang tua dalam memperhatikan pola makan anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang merupakan fase paling krusial dalam tumbuh kembang.
“Peran keluarga sangat penting. Gizi seimbang, pola asuh yang benar, dan lingkungan yang sehat harus menjadi perhatian utama. Pemerintah sudah menyediakan layanan, namun keberhasilan di lapangan bergantung pada dukungan masyarakat,” tambahnya.
Dinas Kesehatan juga menyampaikan bahwa sejumlah inovasi akan terus digencarkan untuk menekan angka stunting, termasuk kolaborasi lintas organisasi profesi seperti IDI, IBI, PKK, dan lembaga sosial lainnya yang berkomitmen membantu penanganan stunting.
Dengan situasi ini, Pemerintah Daerah Tanjab Timur berharap seluruh pihak dapat lebih aktif mendukung program percepatan penurunan stunting agar target nasional dan provinsi dapat tercapai, sehingga generasi masa depan Tanjab Timur tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.(BSG).













Discussion about this post