RJ.COM – TW, ibu dari remaja perempuan berinisial KPR (17), mengungkapkan bahwa sudah lebih dari satu bulan dirinya telah membuat laporan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Polda Jambi, namun terlapor hingga saat ini belum juga ditangkap pihak kepolisian.
Sementara itu, kondisi anaknya saat ini mengalami trauma berat akibat peristiwa yang diduga melibatkan anggota keluarganya sendiri.
TW melaporkan adik kandungnya, WP, serta seorang pria berinisial RC, ke Polda Jambi pada 8 Oktober 2025. Laporan tersebut dilakukan setelah KPR mengaku menjadi korban eksploitasi seksual oleh pelaku yang diduga menjualnya kepada pria hidung belang.
“Sampai sekarang pelaku belum ditangkap. Semua bukti sudah kami serahkan, termasuk visum dan hasil psikolog serta psikiater,” kata TW, Selasa (18/11/2025).
Menurut keterangan TW, perubahan perilaku KPR mulai terlihat beberapa bulan sebelum laporan dibuat. Korban menjadi mudah panik, sering memegangi kepala dan tangan, serta menunjukkan reaksi berlebihan ketika ditegur.
Kondisi itu membuat TW membawa anaknya ke psikolog. Pemeriksaan menunjukkan adanya indikasi trauma berat, sehingga korban dirujuk ke psikiater dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Korban juga mengaku sempat mengonsumsi obat pereda nyeri hingga lima tablet per hari untuk mengatasi kecemasannya.
“Anak saya sampai sekarang masih menjalani pendampingan psikologis dan psikiatris karena trauma berat,” ujar TW.
TW menyebut anaknya mulai berani menceritakan kejadian yang dialaminya setelah mendapatkan pendampingan profesional. Dari pengakuannya, KPR menyebut pernah dijemput tantenya berinisial L dengan alasan diajak nongkrong di kafe. Namun ternyata korban dibawa ke sebuah rumah, dan dipaksa masuk ke kamar bersama serang pria.
Di lokasi itu, korban mengaku diikat, bajunya dibuka paksa, dan mengalami tindakan asusila. TW Ia berharap pihak kepolisian segera melakukan penindakan terhadap para terlapor.
“Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diproses hukum. Anak saya masih mwngalami trama berat,” ucapnya. (Red)













Discussion about this post