Tanjabtimur –
Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bersama Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWC NU) Pimpinan Anak Cabang Muara Sabak Barat, menggelar pengajian rutin Salapan Ke 83 sekaligus berikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa dalam rangka merayakan 10 Muharram 1447 H di Masjid Al – Hidayah Kelurahan Kampung Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tepatnya pada hari minggu 10 Muharam 1447 H (06/07/2025).
Kegiatan Pengajian Rutin Salapan ini sekaligus Memperingati Hari Amal Bakti Sosial Muslimat NU untuk merayakan 10 muharam 1447 H, untuk Berbagi Kasih Kepada Anak Yatim piatu dan kaum Dhuafa.
kegiatan ini mengangkat tema
“Mari Perbaiki Diri Bersihkan Hati. Songsong Tahun Baru Islam Dengan Semangat Baru Semoga Kita Menjadi Insan yang Lebih Baik dari Sebelumnya ”
Kegiatan pengajian rutin Salapan ke 83 ini di hadiri Pengurus Muslimat Provinsi Jambi, Pengurus dan anggota Muslimat Anak Cabang Dendang, Anak Cabang Geragai serta pengurus ranting Muslimat NU Muara Sabak Barat, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Kelurahan Kampung Singkep.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Muara Sabak Barat. Dewi Munawarah mengatakan. Hari ini menjadi momen istimewa untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian kita kepada anak – anak yatim piatus sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
” 10 Muharram, kesempatan untuk kita berbagi kebahagiaan bersama anak yatim Piatu baik itu dalam bentuk santunan, pemberian hadiah atau kegiatan sosial dan keagamaan untuk meringankan beban anak-anak yatim, piatu ( yatim piatu ) ” katanya kepada media.
Dewi Munawarah menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pengurus dan anggota Muslimat NU Muara Sabak Barat yang telah menyisihkan rezekinya untuk paket dan santunan yang di bagikan kepada para anak anak yatim piatu dan kaum Dhuafa.
Acara tersebut diisi tausiah oleh penceramah dari Provinsi Jambi Dr. Hj. Nurhayati Juara 1 Qoriah Internasional.
Dalam tausyiahnya Dr Hj. Nurhayati menjelaskan.
Momentum 10 Muharram adalah waktu yang tepat untuk menumbuhkan empati sosial. Rasulullah sangat mencintai anak – anak yatim piatu, siapa yang mengusap kepala anak yatim piatu dan memperhatikannya, maka dia akan sangat dekat denganku di surga, begitu sabdanya, “karena itu, mari kita bahagiakan mereka di hari yang istimewa ini ”tuturnya.
Ustadzah Dr Hj Nurhayati menambahkan dalam Tausiyahnya.10 Muharram kerap disebut sebagai lebaran anak yatim. Bukan tanpa alasan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umat islam untuk menyantuni dan menyayangi anak yatim piatu
Menyantuni anak yatim dianjurkan Rasulullah Saw karena menjadi keutamaan pada bulan Muharram. Karena itulah 10 Muharram sering disebut dengan ”Lebaran Anak Yatim”.(BSG).
Discussion about this post