Tanjung Jabung Timur – Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Tanjab Timur menjadi perhatian serius berbagai pihak. Kasus demi kasus yang terungkap belakangan ini menunjukkan masih lemahnya perlindungan terhadap anak, terutama dari sisi pemulihan psikologis pascakejadian.
Selain proses hukum terhadap pelaku, pendampingan psikologis bagi korban menjadi hal yang sangat penting dilakukan. Anak yang menjadi korban pelecehan seksual umumnya mengalami trauma mendalam yang dapat memengaruhi tumbuh kembang dan rasa percaya dirinya.
Korban anak di bawah umur perlu mendapatkan pendampingan dari tenaga psikolog agar kondisi mentalnya bisa pulih dan tidak berdampak panjang terhadap masa depan mereka.
Pendampingan psikologis diharapkan tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, melainkan berkelanjutan hingga korban benar-benar pulih secara emosional.
Selain itu, keterlibatan orang tua, pihak sekolah, dan lembaga sosial juga dinilai penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi anak-anak korban kekerasan seksual.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat kerja sama lintas sektor antara dinas sosial, kepolisian, dan lembaga perlindungan anak dalam memberikan perhatian dan dukungan nyata terhadap kasus-kasus serupa agar tidak kembali terulang.
Kapolres Tanjab Timur, AKBP Maulia Kuswicaksono, menyoroti pentingnya pendampingan psikologis bagi para korban agar mereka dapat pulih dari trauma.
Kapolres berharap pemerintah daerah dapat menyediakan ruangan khusus untuk konseling dan pendampingan psikologis bagi korban kekerasan seksual, terutama anak-anak.
“Kami pernah mengusulkan kepada pemerintah daerah Tanjab Timur untuk dapat menyiapkan satu tempat atau ruangan konseling di Polres Tanjab Timur, yang bisa digunakan untuk mendampingi para korban, agar pemulihan mental dan psikis mereka bisa berjalan dengan baik,” ujar Kapolres Tanjab Timur.
Menurutnya, pendampingan psikologis sangat dibutuhkan karena sebagian besar korban masih berada dalam usia anak-anak dan belum mampu memahami dampak dari peristiwa yang dialaminya. Oleh karena itu, peran tenaga profesional seperti psikolog dan pekerja sosial menjadi sangat penting.(BSG).

















Discussion about this post