Tanjab Timur –
Hujan lebat disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur, Kondisi cuaca ekstrem ini membuat masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjab Timur Amri Juardy, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Berdasarkan prakiraan curah hujan periode Oktober hingga Desember 2025, wilayah Kabupaten Tanjab Timur diperkirakan akan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi, berkisar antara 200 hingga 400 milimeter per bulan.
Menurut Amri Juardy, berdasarkan data prakiraan cuaca dari BMKG, periode November hingga Desember 2025 diprediksi akan menjadi puncak musim hujan dengan potensi curah hujan yang cukup tinggi. Sementara itu, peta prediksi daerah potensi banjir di Provinsi Jambi masih berada dalam kategori rendah.
“Untuk prediksi indeks kesesuaian iklim terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi pada November 2025 hingga Januari 2026, juga berada pada kelas risiko rendah,” jelas Amri Juardy, Selasa (4/11/2025).
Meski demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang, yang biasanya terjadi pada siang menjelang sore hingga malam hari.
Amri juga meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah kondisi cuaca yang cepat berubah, serta menyesuaikan aktivitas di luar ruangan dengan membawa perlengkapan pelindung diri seperti payung, topi, dan jas hujan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, guna mencegah penyumbatan saluran air yang dapat menyebabkan genangan dan banjir. “Kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap potensi pohon tumbang, sambaran petir, tanah longsor di daerah perbukitan, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan deras, terutama pada periode puncak musim hujan November 2025 hingga Januari 2026,” ujarnya.
BPBD Tanjab Timur juga akan mengintensifkan koordinasi dengan kepala desa, lurah, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), serta berbagai organisasi masyarakat untuk memastikan penyebarluasan informasi peringatan dini cuaca ekstrem sampai ke seluruh lapisan masyarakat.
“Apabila terjadi hal-hal yang tidak terduga, masyarakat diminta segera menghubungi BPBD Tanjab Timur agar dapat segera dilakukan penanganan,” pungkas Amri Juardy.(BSG).

















Discussion about this post