RJ.COM – Bunda PAUD Provinsi Jambi, Hj. Hesti Haris, meraih penghargaan nasional sebagai Bunda PAUD Kategori Peduli PAUD Tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Rabu (13/11/2025).
Dengan mengusung tema “Setahun Awal, Bekal Sepanjang Hayat”, kegiatan ini menjadi ajang apresiasi bagi Bunda PAUD dari seluruh Indonesia yang dinilai berdedikasi tinggi dalam mendukung layanan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan nasional atas komitmen Hj. Hesti Haris dalam memperkuat ekosistem PAUD yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Jambi. Sejak dilantik, ia dikenal aktif turun langsung ke lapangan, mendampingi lembaga PAUD, mendengar aspirasi masyarakat, serta memberikan solusi bagi lembaga pendidikan anak usia dini hingga ke pelosok daerah.
Di bawah kepemimpinannya, sejumlah program inovatif berhasil dijalankan, seperti Program Penguatan Layanan PAUD Holistik Integratif, yang mengedepankan pendekatan menyeluruh terhadap tumbuh kembang anak — mencakup aspek kesehatan, gizi, perlindungan, pengasuhan, dan pendidikan. Program ini mendorong sinergi lintas sektor antara dinas pendidikan, dinas kesehatan, TP PKK, dan lembaga masyarakat.
Selain itu, Hj. Hesti Haris juga menjadi penggerak utama kampanye nasional “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” di Jambi. Ia aktif mengedukasi guru, orang tua, dan masyarakat bahwa pembelajaran di usia dini harus berfokus pada karakter dan kebahagiaan anak, bukan semata kemampuan akademik. Kampanye tersebut diwujudkan melalui lokakarya guru, forum Bunda PAUD kabupaten/kota, dan kelas parenting di berbagai desa.
Tidak hanya di perkotaan, Hj. Hesti Haris juga menggagas program “Menyapa Desa” yang menjangkau komunitas Suku Anak Dalam (SAD). Ia rutin mengunjungi lembaga PAUD di daerah terpencil untuk memberikan motivasi kepada guru dan menyalurkan bantuan sarana pembelajaran sederhana.
Usai menerima penghargaan, Hj. Hesti Haris menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang berkolaborasi memajukan PAUD di Provinsi Jambi.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk seluruh Bunda PAUD, tenaga pendidik, dan masyarakat Jambi yang bekerja dengan hati demi masa depan anak-anak kita,” ujar Hj. Hesti Haris.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha dan lembaga sosial, agar setiap anak di Jambi mendapat kesempatan belajar dan bermain dengan bahagia.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun anak Jambi yang tertinggal dari pendidikan usia dini, baik di desa maupun di kota,” tegasnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Istri Wakil Presiden RI Selvi Gibran Rakabuming, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, jajaran kementerian/lembaga, serta organisasi mitra seperti SERUNI Kabinet Merah Putih dan Dharma Wanita Persatuan.
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan prioritas dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada agenda peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui wajib belajar 13 tahun.
“Pendidikan anak usia dini adalah tahap yang sangat menentukan masa depan bangsa. Anak-anak yang belajar di PAUD memiliki rasa percaya diri lebih tinggi dan kesiapan akademik yang lebih baik,” ujar Mu’ti.
Sementara itu, Selvi Gibran Rakabuming menyampaikan apresiasi kepada seluruh Bunda PAUD yang telah berperan penting dalam menanamkan kasih sayang, karakter, dan moral sejak usia dini.
“Pada masa prasekolah, anak-anak tidak hanya belajar huruf dan angka, tetapi juga belajar bahagia dan mengeksplorasi minatnya,” ujar Selvi.
Sebanyak 42 Bunda PAUD dari berbagai daerah menerima penghargaan nasional dalam beberapa kategori, mulai dari Bunda PAUD Berprestasi hingga Bunda PAUD Inovatif.
Dari Provinsi Jambi, Kabupaten Sarolangun turut menampilkan program inovatif GPS JEMPOL (Gerakan Pentingnya Sekolah Jemput Peluang), yang mencegah anak putus sekolah sejak jenjang PAUD hingga SMA.
Acara puncak apresiasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam membangun fondasi pendidikan anak usia dini di Indonesia. (Adv)












Discussion about this post