RJ.com – Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi belakang ini mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pembebasan lahan sedang diupayakan agar kawasan percandian ini lebih leluasa untuk dikembangkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman menyampaikan pemerintah pusat melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) mengucurkan dana senilai 92 miliar. Selain untuk pengembangan KCBN Muaro Jambi, dana itu digunakan untuk pembebasan lahan seluas berkisar 25 hektare.
“Masih dalam kawasan candi. Hanya saja sudah dimiliki warga. Dengan Rp 92 miliar ini sangat membantu pengelola,” ujarnya, selasa 15 maret 2022.
Lahan yang akan dibebaskan itu, kata Sudirman, bukan digunakan sebagai tempat tinggal. Melainkan, dikelola warga sekitar sebagai persawahan dan perkebunan.
“Sudah penjajakan dengan masyarakat sekitar, berapa nilai ganti rugi. Sudah inventarisasi. Tinggal kita rapat lagi,” tuturnya.
Pembebasan lahan ini berbeda dengan rencana pemindahan stockpile batu bara di kawasan inti KCBN Muaro Jambi. BUMN turun tangan untuk menentukan kebijakan pada aktivitas perusahaan yang berpotensi merusak candi itu.
Sudirman mengatakan tidak menutup kemungkinan perusahaan itu dialihkan menjadi industri pariwisata. Namun, jika pemilik perusahaan stockpile batu bara tidak bersedia, pemindahan lokasi menjadi langkah yang harus ditempuh.
“Sekarang BUMN yang masuk ke wilayah stockpile perusahaan itu. Diharapkan beralih ke industri pariwisata. Sekarang BUMN yang menjadi leading sekitornya,” jelasnya.
Ia pun mengatakan pembebasan lahan di KCBN Muaro Jambi ditargetkan selesai pada tahun 2022. Setelah itu, bakal dibangun pusat riset berbasis Kampus Merdeka.
“Kampus Merdeka ini memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa, dosen, dan lainnya melakukan riset. Pemberdayaannya juga di situ,” ujarnya.
Pengelolaan KCBN Muaro Jambi diiringi pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Nanti akan tindak lanjut dengan membentuk tim bersama. di samping menggunakan konsep alam dan budaya, serta pemberdayaan masyarakat, kita juga memperhatikan pengelolaan dari candi,” tutur Sudirman.(ma)
Discussion about this post