RJ.com – Persoalan banjir menahun yang melanda beberapa titik di Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi mendapat sorotan dari legislatif. Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kamaludin Haviz sebut tiga Pemerintah Daerah (Pemda) harus kerja sama.
Belum lama ini, banjir kembali melanda beberapa titik di Kecamatan Jaluko, Muaro Jambi. Diantaranya, perumahan Kembar Lestari, Namura Indah, hingga gedung UIN STS Jambi yang terletak di Sungai Duren, turut direndam banjir rob.
Menyikapi hal tersebut, dewan asal Muaro Jambi ini menuturkan, dibutuhkan sinergitas erat antara Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Pasalnya, daerah yang terkena banjir berbatasan langsung dengan wilayah Kota Jambi. Di tambah lagi, beberapa anak sungai yang meluap, melintasi kedua wilayah tersebut.
“Sudah belasan tahun ini. Kalau cuman bangun drainase, tidak bisa. Solusinya, bagaimana tiga Pemda bekerja sama. Yakni Pemprov, Pemkot Jambi dan Pemkab Muaro Jambi harus kerja sama, agar ada pembuangan akhir,”jelasnya Kamis, Selasa (12/07/2022).
Lebih lanjut Politisi PPP ini menilai, dibutuhkan solusi berupa wilayah resapan dan tampungan air. Dengan tegas, bilang Haviz, jika hanya memperbaiki drainase saja, tak akan menjawab persoalan banjir tersebut.
Hal ini lantaran, sejumlah anak sungai di wilayah tersebut, dinilai tak mampu menampung debit air saat hujan deras melanda.
“Kalau cuman bangun drainase 200 sampai 300 meter, tidak ada pengaruhnya itu. Itu hanya solusi main-main itu,” tegasnya.
Ia mengatakan, harus ada pembuangan akhir sekunder atau primer, yang berskala besar. Secara teknis, Dinas PUPR Kota Jambi, Muaro Jambi dan Provinsi harus menentukan dimana pembuangan akhirnya.
“Persoalan tersebut harus dibicarakan bersama dengan tujuan menentukan dimana pembuangan akhirnya,”tuturnya.
Atas hal itu, Ia mengusulkan ketiga Pemda tersebut, agar membangun sebuah daerah resapan dan penampungan air. Bisa berbentuk waduk, maupun revitalisasi anak sungai menuju sungai induk.
“Boleh desainnya berupa waduk, atau nanti ada tembusan anak sungai ke sungai besar, sungai Batanghari dan terakhir, Ia juga menyoroti pemberitaan salah satu anggota DPRD Muaro Jambi, yang mengatakan solusi dari banjir menahun Jaluko, mesti menggunakan APBN,”terangnya.
Haviz menampik, terlalu jauh apabila persoalan tersebut di lambung ke ranah APBN. Sebab, bilangnya, kunci banjir menahun di Jaluko masih berada dalam wilayah kerja pemerintah setempat dan pemerintah provinsi.
“Kalau memang ada jalur ke sana (APBN, red) tentu lebih baik. Tetapi, apakah itu bisa tembus dalam waktu dekat? Itu sama saja seperti mimpi di siang bolong dan Lebih baik konsepnya, bagaimana Pemerintah Provinsi serius ke Kabupaten Muaro Jambi ini. Begitu juga dengan kota, pembuangan akhirnya kemana,”tandasnta (ma).
Discussion about this post