Realitajambi.com – Menghadapi era yang tidak lagi mengandalkan banyak tenaga manusia, dimana lebih banyak ke era digital, PK Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Said Maghwie Cabang Kota Jambi terus merancang strategi bagi para kader dan anggotanya agar melek menghadapi era teknologi.
Oleh karena itu PMII Komisariat Said Maghwie mendesain kajian Ngobrol Bersama Sahabat (NGOBAT) dengan tema “Strategi Pengembangan PMII” Rabu (28/09) Kenara Caffe.
Ade Kurnia Utama, Ketua PC PMII Kota Jambi menegaskan, kader PMII Komisariat Said Maghwie harus terus bergerak dan siap menghadapi tantangan revolusi industri.
“di era yang serba cepat, teknologi semakin canggih, perkembangan ilmu semakin pesat ini, kader PMII harus mampu mengejawantahkan ke arah yang lebih positif, dapat memberikan sumbangsih kepada Masyarakat, bangsa dan negara terutama kepada tubuh PMII itu sendiri. Sehingga kader PMII tidak termakan oleh digitalisasi teknologi”, tegasnya.
“Kader hari ini jangan hanya menjadi penikmat sejarah, tapi jadikan hari ini jalan untuk mencetak sejarah, jangan sampai tergerus oleh zaman, melainkan kehidupan hari ini lawan dengan berkarya, kreatif
dan inovatif. Kader PMII harus maju, berdikari dan bermartabat” Tegasnya lagi.
Dialog ini Juga manghadirkan Ketua Cabang PMII Kota Jambi Sahabat senior Ade Kurnia Utama, Ketua 1 Kopri Cabang Kota Jambi Sahabati Liany, Ketua Perpustakaan Universitas Dinamika Bangsa Jambi sahabat senior Joni dan juga sahabat Yuda selaku Bendahara PC PMII Kota Jambi.
Rama selaku moderator mengatakan, antusias Kader dan anggota PMII Komisariat Said Maghwie terlihat dalam dialog ini, sebab kerangka teoritik yang di sampaikan oleh pemateri yang sangat berbobot.
Diskusi sangat responsif, selama hampir 4 jam, sampai-sampai saya sendiri tidak mampu menampung seluruh pertanyaan dengan waktu yang singkat ini,” ungkap Rama.
Sandy, dalam paparannya menegaskan bahwa dentuman babak baru di era teknologi ini perlu adanya pengembangan sumber daya yang utuh dan mapan dalam menghadapi problematika zaman, salah satunya dengan Reskilling dan Upskilling.
“Reskilling itu sebuah tahap pendampingan dan pembinaan terhadap kader dan anggota, agar tetap memiliki integritas. Upskilling memiliki makna memberikan berbagai treatment untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan kapasitas dari tiap kader dan anggota,” papar Sandy
(Khoirul Rizal/Deni)
Discussion about this post