Oleh: Nur Anisa Gama Windianti
Pernikahan merupakan salah satu hal penting dalam hidup, maka dari itu harus diputuskan dengan hati-hati dan matang. Menurut Henry Manampiring:134, Bagi seorang wanita karir, pertanyaan terpenting sebelum pernikahan bukanlah di mana resepsi berlangsung, pakaian adat apa, berapa banyak undangan untuk mengundang Katy Perry atau Taylor Swift, membagikan suvenir kepada para tamu.
Pertanyaan penting untuk wanita karir adalah:
“Mengapa Saya Menikah”?.
Dan jawabannya harus jujur dari lubuk hati Anda. Faktanya, ada banyak alasan asli untuk menikah yang mungkin tidak diakui secara terbuka oleh wanita atau, lebih buruk lagi, bahkan mungkin tidak disadari, seperti:
•Menikah adalah daftar periksa yang perlu diperiksa agar sempurna.
•Menikah karena desakan orang tua, bukan karena keinginan sendiri.
•Menikah karena deadline atau takut tua.
•Menikahlah saat seseorang menginginkannya, dan bukan karena kamu merasa dia adalah pria terbaik.
•Menikah karena Anda ingin seseorang membiayai hidup Anda atau membantu Anda mengatasi masalah keuangan.
•Menikah karena takut, semua teman dekatnya sudah menikah.
•Menikah untuk menghindari ejekan keluarga besar dan lingkungan.
•Dan banyak alasan lain yang tidak ada hubungannya dengan cinta atau pertemuan dengan pasangan hidup yang benar-benar cocok.
Jika diperhatikan dengan seksama, ada banyak alasan untuk menikah, yang dapat dibagi menjadi dua; menikah karena takut akan sesuatu (takut orang tua, takut diejek, takut miskin, dll). Dua rangkaian alasan ini memiliki kesamaan, yaitu mereka tidak masuk ke dalam lembaga perkawinan karena mereka sudah benar-benar siap dan ingin menikah, tetapi karena ingin menghindari atau menyelesaikan masalah lain.
Ketakutan bahwa tidak akan ada lagi pria yang terburu-buru menikah tampaknya menjadi fenomena universal. Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook, menceritakan dalam otobiografinya Lean In bagaimana dia takut menikahi pacarnya setelah lulus kuliah karena dia takut semakin lama dia menikah, semakin sedikit pria yang tersedia untuk menunda pernikahan.
Bahkan pernikahan yang terburu-buru karena alasan yang salah tidak berlangsung lama. Sheryl Sandberg bercerai sebelum dia berusia 25 tahun. Sandberg mengatakan tidak benar bahwa persediaan orang baik sudah habis. Sepuluh tahun kemudian, dia menemukan pria luar biasa yang kemudian menjadi suaminya.
Ketika seorang wanita karir menikah, dia menikah untuk alasan yang tepat pada waktu yang tepat. Karena dia merasa telah menemukan pria yang dengannya dia bisa menjadi lebih baik. Wanita karir itu akan menikah ketika pangerannya melamar pada saat yang tepat ketika mereka siap secara emosional dan finansial.
Penulis adalah Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya
Discussion about this post