• Beranda
Menyajikan Realita
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial
Morning News
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
  • Ekbis
  • Lifestyle
  • Lainnya

Moralitas dalam Kepemimpinan: Bahaya Memilih Pemimpin dengan Latar Belakang Narkoba, Kehidupan Malam, dan Seks Bebas

by Redaksi Realita Jambi
13 November 2024
in Opini
A A
PostTweetShareScan

Oleh: Syaiful Bakri

Penyalahgunaan narkoba telah menjadi pemicu dekadensi moral yang meluas, menyerang jantung nilai-nilai yang seharusnya menjadi pondasi moral bangsa. Ketika seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, ia tak hanya menghancurkan dirinya sendiri tetapi turut menulari lingkungan sekitarnya dengan perilaku destruktif yang berbahaya.
Ketergantungan ini melahirkan pribadi yang lepas dari prinsip dan etika, serta membenarkan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan agama, norma, dan aturan hukum yang berlaku.

Baca juga

Pemkab Kerinci Perluas Penanaman Jagung, Dukung Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Gubernur Al Haris: Sinergi Pemerintah dan DPRD untuk Jambi Mantap Berkelanjutan

DPRD Jambi Nyatakan Multiyears Islamic Center Sesuai Spesifikasi, Ivan Wirata: Sudah Klir, Lanjut Pekerjaan Interior 2025

Hasil RDP DPRD – Dinas PUPR, Ivan Wirata : Islamic Center Masih Tanggung Jawab Kontraktor Hingga 7 Januari 2026

Seseorang yang terjebak dalam narkoba menjadi cenderung mengabaikan konsekuensi tindakannya, bahkan kehilangan empati, rasa malu, dan tanggung jawab.

Ketergantungan pada zat terlarang ini membuat nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap aturan menjadi seolah-olah usang dan tidak relevan. Perilaku yang muncul dari penyalahgunaan narkoba sering kali bertentangan dengan prinsip moral yang dipegang bersama, memunculkan tindakan-tindakan destruktif seperti kekerasan, pencurian, hingga eksploitasi orang lain demi memenuhi ketergantungan. Akibatnya, terjadi semacam degradasi moral yang meresap ke dalam lapisan-lapisan kehidupan bermasyarakat.

Lebih jauh lagi, rusaknya moral akibat narkoba tidak hanya berhenti pada individu tetapi berkembang menjadi racun sosial yang merusak keluarga, komunitas, bahkan generasi berikutnya. Anak-anak yang hidup di lingkungan dengan pengguna narkoba rentan mengalami disorientasi moral sejak dini, mereka tumbuh dengan kebingungan antara nilai yang baik dan buruk, dan lebih buruknya lagi, mereka berpotensi besar mengulangi kesalahan yang sama. Dalam konteks ini, penyalahgunaan narkoba bukan lagi sekadar masalah kesehatan atau kriminal, tetapi ancaman eksistensial terhadap nilai-nilai budaya, agama, dan norma yang seharusnya dijaga.

Ketika seseorang terperosok dalam dunia narkoba, dia cenderung kehilangan kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan salah, sehingga perilakunya menjadi destruktif, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Penyimpangan ini menjalar hingga ke titik di mana nilai-nilai luhur yang diyakini dalam agama, adat, dan hukum ditinggalkan demi memenuhi kebutuhan yang melumpuhkan jiwa dan akal sehatnya.

Sebagian masyarakat mungkin mempertanyakan mengapa seseorang dengan latar belakang mantan pecandu narkoba berani mencalonkan diri untuk posisi setinggi gubernur? Ini bisa dilihat sebagai bentuk kepercayaan diri yang berlebihan atau ketidakmampuan memahami bahwa jabatan publik memiliki standar moral tertentu yang tak bisa dinegosiasikan. Ada kekhawatiran bahwa kandidat seperti ini bisa memperburuk citra pemerintahan, memberi contoh buruk kepada generasi muda, dan menurunkan standar integritas politik.

Kehadiran calon pemimpin dengan latar belakang yang meragukan bisa menimbulkan dampak negatif yang luas, terutama apabila masyarakat mulai menganggap riwayat moral tidak lagi menjadi faktor penting dalam seleksi pemimpin. Ketika nilai moral dianggap tidak relevan, ini dapat menciptakan atmosfer permisif di mana perilaku yang menyimpang, seperti gaya hidup kehidupan malam dan seks bebas, tidak lagi dipandang sebagai masalah serius.

Sebaliknya, perilaku tersebut bisa dianggap sebagai bagian dari kebebasan pribadi atau “hak” seseorang yang seharusnya diterima tanpa penilaian moral. Hal ini menandakan erosi nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi dasar dalam memilih pemimpin, yaitu integritas, akhlak, dan kesadaran terhadap norma sosial yang berlaku.

Jika calon pemimpin yang memiliki riwayat moral yang buruk seperti mantan pecandu narkoba, keterlibatan dalam kehidupan malam dan perilaku seks bebas, diterima dan dipilih oleh masyarakat, maka pesan yang dikirim adalah bahwa nilai-nilai agama dan kearifan lokal mulai dipinggirkan.

Kehidupan malam dan seks bebas, yang sering kali bertentangan dengan ajaran agama dan budaya lokal, bisa menjadi normal atau bahkan dianggap sebagai gaya hidup modern yang tidak bisa dipisahkan dari realitas sosial. Ini adalah bentuk dari penurunan moral yang menciptakan budaya politik yang jauh dari ajaran-ajaran agama dan kearifan lokal yang sudah lama mengakar di dalam masyarakat.

Ketika prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam ajaran agama dan nilai-nilai luhur kearifan local, “adat bersendi syarak syarak bersendi kitabullah” tidak lagi dipandang sebagai standar dalam memilih pemimpin. Masyarakat yang permisif terhadap calon pemimpin yang memiliki latar belakang kelam secara moral akan mulai meruntuhkan fondasi nilai-nilai agama dan adat yang seharusnya menjadi penuntun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ini berisiko menciptakan krisis moral yang lebih besar, di mana generasi mendatang tumbuh dalam lingkungan yang tidak lagi menghargai kesucian ajaran agama dan kearifan lokal yang seharusnya menjadi pegangan hidup yang mengarahkan masyarakat pada kehidupan yang penuh kedamaian, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.

Permasalahan ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi menjadi isu publik yang melibatkan seluruh masyarakat. dalam konteks politik, pemimpin yang berasal dari latar belakang mantan pecandu narkoba jelas bertentangan dengan nilai moral, agama, dan budaya lokal akan menciptakan kerusakan lebih lanjut, tidak hanya pada diri pribadi, tetapi juga pada institusi pemerintahan itu sendiri.

Jika tokoh-tokoh publik tersebut menjadi panutan, maka generasi muda yang melihatnya mungkin akan mulai meragukan relevansi ajaran agama dan adat dalam kehidupan mereka, memilih gaya hidup yang lebih bebas namun tanpa arah seperti kehidupan malam yang hedonistik dan seks bebas yang mengabaikan nilai-nilai kesucian dan tanggung jawab moral dan akhirnya mengabaikan nilai-nilai luhur yang selama ini dijaga oleh masyarakat.

Saatnya kita sadar, bahwa pemimpin yang kita pilih haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur kearifan local yang menjaga martabat bangsa, bukan sekadar memenuhi ambisi sesaat.

Mari kita teguhkan komitmen untuk memilih pemimpin yang dapat menjadi contoh yang baik, yang menghargai dan menjaga integritas moral, bersih dari narkoba serta mampu membawa masyarakat ke arah yang lebih baik, dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran.

Jangan biarkan masa depan kita dipimpin olehmantan pecandu narkoba yang tidak layak menjadi panutan!

Penulis adalah Ketua Forum Masyarakat Peduli Pilkada Jambi (FMP2J)

Previous Post

Pjs Gubernur Jambi Apresiasi Kwartir Gerakan Pramuka UIN STS atas Suksesnya LSHRP XVI

Next Post

KUA PPAS Disepakati, Hafiz: Teman-Teman di Banggar Mengerti dan Menyetujui

Artikel lainnya

Opini

Pemberdayaan Desa: Dari Regulasi ke Realisasi Menuju Indonesia Emas 2045

3 Juni 2025
Opini

Menuju Pembangunan Pariwisata Jambi yang Berkelanjutan

17 November 2024
Opini

Opini : Kepemimpinan Tanpa Pamrih: Haris-Sani Pelayan Rakyat dan Jalan Pengabdian untuk Jambi

14 November 2024
Opini

Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Jambi Meningkat: Jalur Menuju Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Berkelanjutan

13 November 2024
Opini

Menolak Islamic Center, Menolak Identitas Jambi: Sebuah Pilihan yang Merugikan

11 November 2024
Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP (dok. Penulis)
Opini

Perubahan atau Manipulasi? Isu Perubahan dalam Kampanye Mantan Pecandu Narkoba

11 November 2024
Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP (dok. Penulis)
Opini

RH dan Paradoks Kekuasaan: Melawan atau Bagian dari Penguasa?

4 November 2024
Opini

Humanisme Sebagai Role Model Inovasi Kepemimpinan Daerah Era Disrupsi

4 November 2024
Opini

Menuju Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi Jambi

29 Oktober 2024
Next Post

KUA PPAS Disepakati, Hafiz: Teman-Teman di Banggar Mengerti dan Menyetujui

Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Jambi Meningkat: Jalur Menuju Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Berkelanjutan

Pjs. Gubernur Sudirman Apresiasi Kerja Keras Dewan dalam Menetapkan Badan Anggaran 2025

Warga ke Cagub RH: Ngomongnya Koalisi Merakyat Tapi Bohongi Rakyat dengan Berita Hoax

Warga Nipah Panjang dan Rantau Rasau Tanjab Timur Padati Pertemuan dengan Al Haris

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terpopuler

  • Foto: ilustrasi

    10 Jenis Puasa Spiritual yang Dipercaya Menambah Kesaktian, Diantaranya Sering Dilakukan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Personil Damkar Kerinci Tidak Terima Gaji, Mobil Damkar diserahkan ke Kabid Damkar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Kronologi Kecelakaan Beruntun Di Desa Niaso Kabupaten Muara Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati dan Wabup Tanjabtim Batalkan Mobil Dinas Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polsek Sungai Gelam Razia Balap Liar Wilayah Jembatan Aro

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Nama Nama Kades Terpilih Kecamatan Sungai Gelam, Wilayah Timur Berguguran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh! Adanya Kabar Aungan Harimau di Paal 8 Sungai Gelam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Jambi Akan Lakukan Proses Assessment ke BNNP Untuk Kades Simpang Jelita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ariandi Siap Dampingi Hj Dilla Hich Menjadi Calon Wakil Bupati Di Pilkada 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Fungsi dan Cara Kerja Idling Stop System pada Sepeda Motor Honda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pedoman Media Siber | Kode Etik |  Tentang Kami | Redaksi | Karir | Hak Jawab | SOP Perlindungan Wartawan

Jalan Apli RT 37 Kelurahan Paal Merah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi. Kode Pos 36139. Email realitajambi@gmail.com | WhatsApp 0823-4963-9258

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Peristiwa
  • Diksosbud
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Budaya
  • Ekbis
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Fashion
    • Teknologi
    • Sport
    • Wisata
    • Kuliner
  • Lainnya
    • Kabar TNI-Polri
    • Opini
    • Advertorial

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist