Jambi,RJ.com – Pihak keluarga sangat berduka mendalam atas meninggalnya Brigadir Suprianto Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) akibat ditembak oleh Bharada E dirumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang berlokasi didaerah Duren Tiga, Jakarta Selatan belum lama ini.
Meninggalnya korban dirasakan langsung oleh sang calon istri bernama Boru Juntak yang datang langsung kerumah korban dari Kabupaten Sarolangun, Jambi. dan saat dirumah korban, calon istri korban langsung histeris karena sosok yang disayangi dan dicintainya selama ini secara sadis meninggalkan nya untuk selamanya.
Bacajuga
Brigadir J Tewas Ditembak Dihari Ulang Tahun Ayahnya
Minta Keadilan, Ayah Brigadir J Lapor Presiden Jokowi Usut Tuntas Pembunuh Anaknya
Hal itu dibenarkan oleh Rohani Simanjuntak, saat jenazah diantarkan kerumah duka, calon istrinya datang kerumah dan langsung Histeris dirumah duka.
BACA JUGA: Gubernur Jambi Sampaikan Pertanggungjawaban APBD 2021
“Korban dan calon istrinya saling kenal di Jambi dan rencana mau nikah habis perwira dan paling menunggu 7 bulan lagi nikah,” ujarnya.
Rohani menyebutkan, sosok Brigadir
Nopriansah Yosua Hutabarat pendiam dan tidak banyak bicara dan saat orang tua kandung menanyakan kabar kesehatan kepada korban, selalu mengucapkan baik dan korban sendiri terahir menghubungi pihak keluarga tepat Jumat sore, 8 juli 2022 sekitar pukul 16.00 WIB.
Rohani mengatakan, korban juga sempat berbicara kepada pihak keluarga sudah pulang dari Magelang dan mau sampai ke Jakarta dan tidak ada mengabarkan aneh-aneh.
BACA JUGA: Kata Al Haris Islamic Center Segara Dibangun
“Kalau perjalanan dia ke magelang dikasih juga mengasih kabar dan saat pulang Pulang dari magelang dikasih juga mengasih kabar,” terangnya.
Tidak Sampai disitu, pihak keluarga korban juga merasa heran dengan nomor Handphone yang diduga di Hack karena tidak bisa dipakai atau dibuka dan begitu juga Facebook tidak bisa dipakai lagi.
“HP kami senin malam masih bisa dibuka dan online menonton berita dari media sosial dan tepat selasa pagi tadi, 12 juli 2022 sekitar pukul 05.00 WIB, WA ibu kandung korban tidak bisa dibuka dan mungkin kena hack,” tegasnya.
Rohani menyebutkan, Kondisi orang tua kandung korban masih shok dan masih menangis sampai saat ini dan belum bisa ngapa-ngapain dan kami sebagai pihak keluarga meminta keadilan hukum yang seadil-adilnya.
“Kalau ibu kandung korban hanya seorang guru SD dan ayah kandung korban seorang petani dan tinggal dirumah dinas guru SD dan masih juga terutang,” katanya.
(Dn/Amp)
Discussion about this post