RJ.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution menyoroti kasus dugaan vaksin kosong di kotanya.
Bobby dalam hal ini sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) untuk memberikan masukan dan pandangan.
Salah satu hal yang disoroti adalah soal sanksi terhadap dokter berinisial G. Dokter G ini merupakan vaksinator yang diduga menginjeksi suntikan tanpa cairan ke tubuh anak SD beberapa waktu lalu.
“Bahwa apa yang sebenarnya dilihat secara visual di video dan sanksi (apa) yang diberikan, selain yang akan dijatuhkan pihak berwajib, (apabila bersalah),” kata Bobby di kantornya, Jumat (21/1).
Kata Bobby kasus ini terungkap saat orang tua siswa, membawa 3 anaknya untuk divaksin di SD Wahidin. Namun setelah divaksin, satu di antara anak tersebut tidak merasakan efek vaksin
“Dari salah satu anak yang disuntik itu, ada 3 bersaudara, 2 merasakan efek, berarti ada dosis yang masuk, namun anak di video itu tidak merasakan pegal-pegal, mungkin ada indikasi dosis tidak masuk,” kata Bobby. (den)
Discussion about this post